Monday, August 13, 2012

Anggur Asam :D



Aku biasa menyapanya melalui sebuah pesan singkat yang dalam hitungan sepersekian detik sampai di tempatnya. Memang, aku tidak terlalu sering menghubunginya walau sekedar menanyakan kabar, begitupun dengannya. Sepekan, dua pekan, atau bahkan hampir selapanan kita tak bertegur sapa. Ini ramuan rindu mungkin :D

Obrolan ringan melalui short messages yang seringkali menambah bahan untuk kuceritakan pada anak-anakku kelak dan pelajaran berharga yang tidak selalu bisa kudapat dari sekitarku, menjadikannya recommended teacher untukku dan siapapun yang mau. Haha…

Saat itu, seperti biasa aku saling bertanya kabar dan sedikit melaporkan masing-masing kegiatan ter-update. Kemudian hobiku untuk minta cerita pun kembali dikabulkan. Kali ini ceritanya sungguh membuatku terperangah, seberapa dalam dia bisa melihatku meski kita tengah berjarak jauh?! (atau karena hatiku yang lagi banget-banget sensitifnya kali yaa?! haha)

Awalnya dia bertanya, “Tahu ga’ psikologi anggur asam?” karena aku jawab “Tidak.” dia pun mulai bercerita seperti seorang ayah :D

-dengan mengubah beberapa ejaan dari pesan singkatnya-
Dahulu kala ada seekor musang yang menemukan sebuah anggur di bawah pohon. Setelah dimakan ternyata dia merasakan kelezatan anggur tersebut, rasanya manis. Dia pun berharap buah anggur yang ada di atas pohon di dekatnya bisa dia ambil karena dia yakin rasanya pasti sama dengan yang sudah dia makan. Setelah lama musang itu berusaha mendapatkan anggur tersebut dan tidak juga berhasil, akhirnya dia pun berkata “Ah, paling juga anggur di atas itu asam rasanya!”
Well, saat aku tanya “Apa pesan moralnya?” dia pun kembali berceloteh…

“Kamu tahu lagu Adele yang berjudul Someone Like You?’”

O ow… Let’s talk about love :D

“Dalam hubungan cinta seseorang terkadang hubungan hancur di tengah jalan. Tuk bertahan hidup dia harus berkata layaknya musang tadi, “Ah, dia pasti ga sebaik yang aku bayangkan. Kalaupun dia memang baik, aku akan menemukan someone like him/her.” Nah, itulah lagu Adele yang berjudul anggur asam. Hehe… “
 
Seketika itu aku tersindir dengan guyonannya itu. Oke, kita sedikit mengulas tentang perjalanan hidup dan cinta.

Yap, dia benar. Saat cerita romansa kita tidak berujung indah, kita tidak seharusnya memelihara galau (Sebenarnya apa sih galau itu? Go Always Listening Always Understanding? Haha), atau bahkan mematikan energi hidup kita hanya karena putus cinta. Wealah, Ngger… bikin hidup terasa semakin tak berarti saja kalau gitu. We have to walk forward, on and on…


Memang tak mudah untuk terus melangkah ke depan tanpa mempedulikan masa lalu. Ups, keliru, tepatnya… lebih baik kita jadikan masa lalu sebagai pelajaran dan koleksi pengalaman. Toh, setiap apapun yang terjadi pastinya mempunyai sisi positif dan negatif, mana yang lebih dimenangkan ya tergantung si aktor.

Namun, jika -mentok banget- terasa berat dan sangat tidak menenangkan, lebih baik buang spion kanan kiri sehingga kita tidak melihat ke belakang :D


Bagaimanapun, bagiku, masa lalu bukanlah bagian yang harus dilupakan. Dia merupakan a part of life yang sudah terlukis oleh tangan kita dan tidak bisa kita hapus. Kita hanya bisa menambahkan warna agar lukisan tersebut terlihat indah. Berdamai dengan masa lalu adalah sebuah solusi agar kita aku tidak memusuhi apa dan siapa yang meng-anyel-kan hati di ruang dan waktu yang telah lalu.

Itu tidak mudah! Aku harus membuat perjanjian khusus dengan pikiran dan perasaanku agar tidak terjadi pertengkaran dahsyat yang bisa merugikanku sendiri, juga selalu meminta kepada Yang Maha Bijaksana agar aku dilimpahi kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan menyikapi permasalahan serta kebaikan budi pekerti. (Ngomong opo tho iki?)

Akhirnya, saat kehidupan kita sedikit terusik oleh urusan hati dan percintaan yang justru menyakitkan (koyo to; ditinggal nikah, diduakan, dikhianati, ga cocok lagi, misunderstanding mulu, miscommunication, dll) marilah mengumandangkan lagu Adele yang berjudul Anggur Asam. #eh...

Bangun dan teruslah hidup:)

No comments:

Post a Comment