Saturday, June 16, 2012

Kata Siapa ‘Beauty is Pain’?! :D


Memang, terkadang untuk terlihat cantik, banyak orang yang menyakiti dirinya terlebih dulu. Seperti; mba-mba yang endut bagaimanapun tersiksanya tetap menjalani diet dengan berbagai cara, atau untuk waktu yang tak begitu lama agar lemak di perut tak terlihat dan agar terlihat ramping ditutuplah dengan korset (ga ngebayang bagaimana begahnya, hehe), de el el.

Bagi saya pribadi, tak perlu sakit-sakitan untuk terlihat cantik. Ini saya praktekkan pada minggu pertama bulan ini. Saya yang jarang dandan, hari itu harus ikut-ikutan dipercantik dengan polesan make-up di wajah dan style yang sedikit berbeda dengan khas saya, hingga beberapa teman saya bilang “Cah ganteng didandanin.” (gubrakkkk)

Saya memang sudah lama tidak di-make-up (bukan tidak pernah), sewaktu kecil saya juga sering menjadi pendamping pengantin (biasa dibilang pengapit kalau di daerah saya), tapi setelah gede saya ga laku lagi untuk menjadi pengapit, akhirnya saya ga lagi-lagi didandanin. :D
saya cantik 'kan?! :D
Hari itu, dalam waktu kurang lebih 6 jam, saya menjadi sedikit lebih cewek dari biasanya (saya tidak bilang saya bukan cewek). Wajah saya yang biasa tirus dan lebih sering terlihat pucat, hari itu dibuat terlihat segar dengan warna soft. Pakaian yang saya pakai hari itu adalah kebaya pribadi pertama yang saya punya (walaupun seragam :D), kebaya putih dengan aplikasi bordir warna merah dan payet emas, songket halus bercorak bunga yang ga norak. Mengenakan jilbab kreasi muslimah perpaduan warna pink, merah, dan broken white, plus bros besar yang menyala yang juga baru kali ini saya beli dengan sengaja (saya biasa memakai bros-bros imut –eh, kecil maksud saya-). Dan memakai sandal setinggi 3 cm (haha, ini mah siapa aja bisa makenya).
coba tebak, mana kaki saya?
Saya ingin sedikit bercerita tentang sandal. Pada ceremonial itu, kami berdelapan memakai seragam, it’s mean ga beda. Namun, untuk sandal kita sepakat untuk tak sama. Akhirnya, beda-beda juga deh sandal yang kita pakai hari itu. Ada beberapa temanku yang sengaja memakai wedges heels setinggi 7 cm. Wow, bagi saya itu adalah angka yang tinggi untuk ukuran sandal tinggi alias ga trepes. Mungkin mereka nyaman dan bisa serta biasa memakai sandal seperti itu, tapi bagi saya itu adalah sebuah beban. Ada juga teman saya yang memakai stileto setinggi 5 cm, tidak lebih tinggi dari teman-temanku yang memakai wedges heels 7 cm memang, tapi lagi-lagi bagi saya itu bukanlah sebuah kenyamanan. Saya ga bisa membayangkan bagaimana rasa capek bin pegel memakai stileto begitu. Ini karena memang saya tak terbiasa :D Intinya, yang penting itu nyaman, kenyamanan dalam berpenampilan akan memancarkan kecantikan dengan sendirinya.

Toh, hari itu penampilan saya yang paling biasa dari yang lainnya mendapat piagam penghargaan kecantikan pujian dari teman-teman saya, “Cantik deh”, “Aku pangling, kamu cantik banget”, “Ini pertama kali dan once in a life kamu cuantiiik sebelum nikah ya?!” (di paragraf ini saya boleh seneng dan narsis dikit donk :D).
Mom n Me
Last, bagi saya tak perlu sakit-sakitan untuk sekedar terlihat cantik. Karena kecantikan yang tampak mudah saja pudarnya.
nih, kita cantik tanpa syarat :D
 Eits, Apa saya harus merasa sakit dengan gaun pernikahan saya kelak ya?! :D

1 comment:

  1. hayaaaah,, jebul wingi komenku ga isoooo....

    Sepokaaaaat,,, kau cantik,,, dan ga perlu rekasaaa :)) :))

    ReplyDelete