Aku dan kamu memang tidak pernah bertutur, mengucap, atau
sekedar mengangguk untuk sebuah janji. Tapi dalam hati ini ada suatu perasaan
yang tak terelakkan. Mewujud impian akan masa depan. Dan ini bukan cinta yang
lahir karena dipaksa ataupun terbiasa.
Terkadang, kau meninggalkanku dalam keramaian sedang kau
sembunyi dalam kesunyian. Meninggalkan teka-teki yang harus kujawab sendiri. Tanpa
tahu rumus pasti yang bisa memastikan segala emosi.
Kita berbagi dan saling membicarakan perjalanan yang pernah
kita tempuh sendirian, itu yang aku inginkan. Tetapi aku tak ingin memaksamu
untuk tahu perasaanku, jika itu akan
mengacaukan keakraban. Aku pun tak ingin memaksamu membalas rasaku. Jika pun
perasaanmu sama dengan yang kurasa, biarlah semua itu tumbuh seperti adanya. Jika
apa yang aku inginkan dari tumbuhnya perasaanku berbanding terbalik dengan hatimu,
biarlah semua rasa yang kupunya menjadi cerita hidupku tanpa menyalahkan
perasaan.
Karena bisa jadi yang kusuka adalah suatu hal yang tak baik untukku,
begitu sebaliknya. Sebaik apapun usahaku untuk menjadi orang tepat yang menghampiri
hidupmu, jika itu bukan kehendak-Nya, maka tak ada daya untuk melawan itu semua.
Wahai, Engkau Yang Menjadikan kami berpasang-pasangan…
Ridloilah keinginanku jika itu kehendak-Mu. Jika ini hanya sekedar
angan-inginku, mohon bimbing hasratku
menuju kehendak-Mu.
And to read this note,, i'm like standing in front of mirror,, then smile...light smile...
ReplyDeleteThank you girl... :)